PEMPROP JATIM AKAN MEMPERBAIKI SISTEM KINERJA PERFILMAN

BILD SURABAYA – pada hari Senin 24 May 2010 pukul 18.00 WIB. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jatim mengadakan Workshop Managemen Produksi Film seluruh Jatim Tahun 2010 di Hotel Fortuna Surabaya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jatim Bpk Djoni Irianto, MMT membuka Workshop Management Produksi Film seluruh Jatim Tahun 2010. Peserta yang hadir 23 orang dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten dan Kota Se Jatim, Workshop ini diadakan pada tanggal 24 Mei 2010 s.d 25 Mei 2010. Dengan tema “Kita tingkatkan mutu perfilman dari Jatim”.

Sesuai dengan Undang-Undang No. 33 Tahun 2009. Perfilman, dijelaskan film itu sebagai Media Komunikasi massa merupakan, sarana pecerdasan kehidupan bangsa pengembangan potensi diri, pembinaan akhlak mulia dan pemajuan kesejahteraan masyarakat serta wahana promosi kebudayaan propinsi Jatim dan tempat-tempat wisata. Oleh karena itu dapat kita pahami kalau film sangat erat kaitannya dengan dunia kebudayaan dan pariwisata.

Karena tidak diamanatkan oleh Undang-Undang. Walaupun peraturan Daerah No. 9 tahun 2008 tentang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jatim menguruskan perfilman menjadi salah satu dari Tugas Pokok dan Fungsi serta tanggung jawab yang dibebankan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata seluruh Jatim maka sesuai dengan peraturan daerah kabupaten dan kota seluruh Jatim, urusan perfilman juga dibebankan kepada masing-masing Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten dan Kota seluruh Jatim.

Masalah perfilman merupakan hal baru bagi kita dulu belum pernah kita geluti / menangani. Kita jauh berpikir bagaimana bisa membina? Kalau kita sendiri belum paham tentang perfilman. Bila masyarakat bertanya kita harus siap menjawabnya maka dari itu kita harus cepat memahami dan manfaat perfilman serta cepat perfilman itu sendiri.

Adanya Workshop ini diadakan kita mencoba untuk membedah dunia perfilman, pastilah tidak bisa membedah. Perfilman, pastilah tidak bisa membedah perfilman secara menyeluruh, tapi paling tidak kita sedikit memahami tentang apa dan bagaimana dunia perfilman itu.

Bagaimana film itu dapat digunakan sebagai media promosi, bagaimana manajemen untuk membuat film dan bagaimana budget yang harus direncanakan, peralatan apa saja yang diperlukan serta bagaimana ijin pembuatan film di daerah itu.

Kami merencanakan pada Desember 2010 kita harus bisa memahami dunia perfilman, bukan hanya teori-teori saja melainkan praktek, bagaimana sebenarnya film itu diproduksi.

Tujuan workshop ini adalah supaya para peserta memiliki ketrampilan bagaimana membuat skenario, bagaimana mengambil gambar dengan hasilnya yang bagus, baik dengan menggunakan kamera film, bagaimana mengedit gambar-gambar tersebut sehingga memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk memproduksi sebuah film.

Film memiliki 4 fungsi yaitu: sebagai media persuasi, informasi, instruksi dan media hiburan. Kita bisa mempergunakan film untuk dapat memperkenalkan, mempromosikan kebudayaan dan tempat-tempat wisata di daerah seluruh Jatim kepada masyarakat Indonesia dan luar negeri ujar Bpk Djoni. (Ronny & Tia)