PNS TERIKAT KONTRAK SEBAGAI PELAYAN MASYARAKAT

BILD SURABAYA-Pada Hari Kamis, 27 Mei 2010 Pukul 02:20:09 WIB Pegawai Negeri Sipil (PNS) telah terikat kontrak sebagai pelayan masyarakat. Oleh karena itu, jika tidak mau menjadi pelayanan masyarakat maka lebih baik jangan menjadi PNS.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Pembinaan Diklat Aparatur Lembaga Administrasi Negera (LAN), Prof Dr Endang Wiryatmi saat membuka Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan 250,251, dan 252 di Gedung Islamic Centre Surabaya, Kamis (27/5) siang.

Oleh sebab itu, mulai dari sekatang harus dipastikan jangan menjadi PNS jika tidak mau memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal itu harus terjadi karena telah disadari bahwa PNS itu telah melakukan kontrak kepada masyarakat dan negara sebagai pelaku untuk melayani masyarakat dan negara.

PNS harus kontrak melayani masyarakat, karena masyarakat sendiri tidak bisa memenuhi pelayanannya sendiri sebagai pelayan publik. Karena tidak bisa memenuhi kebutuhannya untuk melayani diri sendiri yang terkait dengan pelayanan publik maka masyarakat bersepakat untuk membentuk suatu negara, kemudian negaralah yang harus melakukan pengaturan dan pelayanan mendistribusikan kebutuhan-kebutuhan masyarakat.

Kemudian siapa yang melakukannya adalah semua PNS. Jadi kontrak sebagai PNS adalah terikat untuk melayani masyarakat. Oleh sebab itu hal inilah yang harus dicamkan oleh semua peserta diklat. Pelayanan publik itu telah terbagi menjadi tiga hal yaitu; pertama pelayanan administratif/administrasi atau tata usaha adalah sebuah pelayanan yang terkait dengan kewarganegaraan seperti pencatatan kelahiran, penduduk dan perkawinan. Kemudian ke dua pelayanan jasa ini yang merupakan pelayanan langsung yang bisa dinikmati oleh para pengguna jasa seperti pelayanan kesehatan dan pendidikan. Dan ketiga pelayanan perantara barang seperti pelayanan yang dilakukan PDAM, telepon dan PLN. Dengan alat itu, bisa berhubungan dengan orang lain.

Untuk itu agar menjadi pelayan yang baik perlu diklat. Diklat merupakan suatu tahapan yang mutlak harus dilalui oleh para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk diangkat penuh menjadi PNS. Sebelum menyandang status PNS maka dilakukan Diklat untuk mengarahkan pola pikir, pola sikap, perilaku dan pembentukan kepribadian sebagai PNS. Selain itu sekaligus membuka wahana wawasan yang mendasar tentang tugas sebagai aparatur dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, melayani masyarakat dan pembangunan.

Hal lain yang lebih luas lagi peran PNS telah tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 101/2000 tentang diklat aparatur maka diklat prajabatan ini untuk memberikan pengetahuan kepada CPNS dalam rangka pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian, etika serta memberikan pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara serta tugas budaya organisasi dimaka para peserta ditempatkan. Dengan diklat tersebut salah satu tujuannya agar CPNS mampu melaksanakan tugas peran utamanya sebagai pelayanan masyarakat.

Telah disadari bersama saat ini berada pada era pelayanan publik, oleh sebab itu pada saat menginjakan kaki untuk melangkah niat untuk menjadi PNS maka sebenarnya harus berniat untuk menjadi pelayan publik.

Kepala Bidang Diklat Pim Badan Diklat Jatim, Drs Totok Hadipranoto mengatakan, diklat golongan III ini yang akan berlangsung selama 21 hari diikuti oleh 300 orang CPNS dari Kabupaten Ponorogo, Sumenep, Sampang, Magetan Kota Surabaya, Mojokerto, Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi Prov Jatim dan Politeknik Prov Padang.

Golongan I
Sementara di Wisma Remaja Surabaya, juga dibuka diklat Prajabatan Golongan I angkatan 118 tahun 2010. Yang diikuti oleh 150 orang yang terdiri dari, 6 orang dari Kabupaten Tulungagung, 50 orang dari Kabupaten Sampang, 50 orang dari Kabupaten Ponorogo, 29 orang dari Bangkalan, 1 orang dari Blitar, I4 orang dari Probolinggo. Diklat akan berlangsung mulai 26 Mei-11 Juni bertempat di Wisma Remaja Surabaya.

Widya Iswara Utama Badan Diklat dan Pelatihan (bandiklat ) Prop Jatim, Dra Suyati MPd mengatakan, Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan I yang berada di jajaran terdepan dalam hal pelayanan publik. Agar dapat menciptakan ketertiban, kebersihan dan keamanan maka dituntut untuk selalu sigap dan terampil dalam melaksanakan tugas tersebut.
Dikatakan Suyati, dalam bidang kebersihan, ketertiban dan keamanan sebagai pelayan umum harus selalu mengingat yakni melayani semua lapisan masyarakat, bersikap dan berperilaku simpati, tanggap terhadap kebutuhan masyarakat, melaksanakan pelayanan dengan baik dan bersikap terbuka dan jujur.

Dalam menjalankan tugasnya, PNS dituntut agar selalu tertib dan disiplin. Terkait dengan hal itu, beberapa hal yang harus diperhatikan yakni, disiplin waktu, tekun dan bersungguh-sungguh dalam bekerja, menjaga tutur kata dan etika dalam bekerja, tidak cepat puas dengan hasil pekerjaanya dan selalu belajar.

Diklat ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan kepada calon PNS untuk pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian, dan etika PNS. Selain pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang tugas dan budaya organisasinya agar mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat.

Sedangkan tujuan diklat tersebut diantaranya, untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, ketrampilan, dan sikap untuk dapat melaksanaan tugas secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai kebutuhan instansinya.

Kemudian menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorentasi pada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat.

“Saya berharap peserta dapat dan mampu menyerap seoptimal mungkin materi pelajaran yang disampaikan para pengajar. Selain itu peserta juga dapat memanfaatkan wahana untuk mengembangkan kompetensi sikap dan perilaku serta wawasan sebagai PNS,” katanya.

Selain itu peserta diklat hendaknya mempersiapkan diri baik fisik maupun mental untuk secara tertib dan serius mengikuti setiap tahapan diklat dari awal sampai akhir, serta menjaga kesehatan dan meningkatkan kedisiplinan dengan selalu mentati peraturan panitia. (Ronny & Tia)