BILD SURABAYA – pada hari Selasa 24 May 2010 pukul 10.00 WIB. Wartawan Bild Surabaya Sdr Ronny sedang makan di salah satu warung di daerah Joyoboyo dan Tunjungan Plaza.
Supir Taxi mengeluhkan tentang banyaknya mafia pertaxian di kota Surabaya. Maksudnya sistem pertaxian di kota Surabaya sudah semrawut dan yang paling parah lagi nasib para supir taxi tidak jelas karena supir taxi tidak memiliki persatuan / wadah untuk mengeluh minta tolong. Bila supir taxi mau mengeluh / protes dan minta bantuan kemana? Bila supir taxi tidak memiliki wadah.
Salah satu supir taxi dari taxi X mengatakan bahwa di Surabaya pertaxian ini dikuasai oleh salah satu operator taxi (perusahaan taxi) yaitu Taxi Blue Bird Group
Karena Blue Bird Group Monopoli lokasi umum yaitu seperti Terminal Purabaya, Stasiun Gubeng dan Stasiun Pasar Turi serta pertokoan/mall, perkantoran, dll. Apalagi jumlah armada Taxi Blue Bird Group + 3.500 unit mobil.
Padahal menurut Peraturan Daerah (Perda) pada tahun 1980-1999 itu taxi di Surabaya diatur dengan Perda seperti taxi zebra diijinkan memiliki armada max 1500-1700 unit. Sedangkan taxi lain diijinkan memiliki armada max 300 unit, tapi kenyataannya berbeda terbukti taxi Blue Bird Group memiliki armada sekitar 3500 unit itu sudah melanggar peraturan daerah tentang pertaxian di kota Pahlawan. (Bersambung/Ronny)
.jpg)
.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar