DISPENDIK JATIM GELAR JOB MATCHING

BILD SURABAYA-Pada Hari Sabtu, 4 Desember 2010 pukul 08:03:22 WIB Dinas Pendidikan (Dispendik) Jawa Timur menggelar Job Matching,pada 4-5 Desember 2010 di Jatim Expo Surabaya. Nantinya pada job matching ini diikuti 101 industri yang menawarkan peluang kerja bagi 7.500 calon tenaga kerja dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan berbagai jurusan yang ada.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim, Dr Harun MSI MM di Surabaya mengatakan, Joba Matching ini, akan dikemas sebagai media melihat prospek ke depan bagi lulusan SMK di Jatim. Nantinya siswa ini akan tahu kompentensi apa yang dibutuhkan dunia industri.

Dari data Dispendik Jatim mencatat terdapat 1.108 SMK baik negeri maupun swasta dengan 527.403 siswa. 240 SMK di antaranya adalah SMK negeri yang memiliki 185.403 siswa, sedangkan sisanya sebanyak 342. 330 belajar di 868 SMK swasta. Saat ini perkembangan siswa SMA di Jatim cukup bagus, yakni 52% siswa SMK dan 48% siswa SMA.

Mengenai prospek ke depan, kata mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Jatim, SMK akan lebih baik dari kurikulum yang ada, jenis program yang di breakdown pusat kurang lebih 152 program keahilan.

“Tetapi di Jawa Timur sampai saat ini dengan kurikulum hampir 129 program keahilan yang sudah dilakukan di 38 kabupaten/kota. Melihat Job Matching karena banyak aspek yang bisa dilihat,” katanya.

Tujuan Job Matching, kata Harun, mempertemukan lulusan SMK dengan dunia industri yang membutuhkan lulusan SMK tersebut. Sekaligus beri peluang untuk saling beinteraksi antara SMK dan dunia usaha industri.

Selain itu, pada Job Marching ini sebanyak 4.333 siswa-siswi SMK dan SMA di Jatim akan memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan merakit notebook sebanyak 700 unit selama 20 menit tersebut. Yang diikuti 11 SMK dan 3 SMA.

Sementara itu, Selama 2010 Pemprov Jatim sudah membangun SMK yang bertaraf internasional di Sampang, Bondowoso, Pasuruan, Pacitan dan Jombang. Dana yang disediakan Rp 15 miliar per sekolah. Ini adalah kepedulian gubernur dalam pemerataan tentang potensi SMK sesuai sumber daya di sekitarnya. (Ronny & Tia)